PEMBINAAN RESIDIVIS TINDAK PIDANA NARKOTIKA

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Fajri Rahman Baharuddin
Muhammad Prima Ersya
Henni Muchtar
Yusnanik Bakhtiar

Abstract

Riset ini menggunakan pendekatan kualitatif yang dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Padang. Pemilihan informan dilakukan dengan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Penelitian  ini menggunakan teknik triangulasi untuk menguji keabsahan data. Langkah-langkah yang digunakan dalam melakukan analisis data penelitian kualitatif yaitu reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah: (1) secara umum tidak ada perbedaan pembinaan dengan narapidana lain dalam proses pembinaan residivis narkotika di Lapas Kelas IIA Padang. Program pembinaan yang mencakup dua bidang yaitu pengembangan kepribadian dan pengembangan mandiri. Khusus untuk narapidana narkotika ada yang dilakukan rehabilitasi. (2) Kendala pembinaan bagi narapidana yang terkena tindak pidana narkoba di Lapas yaitu yang masih tergabung dengan narapidana lain, kurangnya sarana dan prasarana, psikolog, stigma negatif dari staf dan lain-lain. (3) Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi kendala dalam proses pembelajaran di Lapas Kelas IIA Padang adalah: (a) melakukan pendekatan yang lebih profesional oleh petugas sebagai wali narapidana dan sebagai pendamping, (b) menyediakan narapidana dengan psikolog yang cukup untuk menghilangkan stigma negatif, (c) Lapas Kelas IIA Padang lebih  memberikan pemahaman yang positif kepada narapidana dan (d) memberikan kesempatan kepada narapidana untuk merenungkan diri dan beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaan mereka.


 The results of this study are: (1) In The process of implementing the development of recidivist convicts for narcotics crimes at the Class IIA Padang Correctional Institution, there is no difference in coaching with other inmates. The coaching carried out is in the form of early-stage coaching, the first stage advanced coaching, and the second stage advanced coaching, as well as the final stage. Guidance programs that cover two areas, namely personality development, and independence development, (2) Obstacles contained in the implementation of coaching for Narcotics Criminal Inmates at Class IIA Padang Padang Correctional Institutions, namely, places that are still attached to the Rutan building, lack of adequate facilities and infrastructure, employees who have special skills in implementation such as psychologists, and the negative stigma of prisoners themselves. (3) Efforts that can be made to overcome obstacles in the coaching process at the Class IIA Padang Correctional Institution are (a) Taking a more specific approach by an officer as a guardian of the inmate and acting as a companion, (b) Providing understanding to prisoners by an officer to be the guardian of the inmate and act as a companion, (c) Provide sufficient psychologists to recover the mentality of the recidivism and (d) the Class IIA Padang Penitentiary provides a more specific approach to provide positive understanding by officers such as giving sufficient time to the recidivist for worship.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

How to Cite
Baharuddin, F., Ersya, M., Muchtar, H., & Bakhtiar, Y. (2023). PEMBINAAN RESIDIVIS TINDAK PIDANA NARKOTIKA. Jurnal Ideologi Dan Konstitusi PKP UNP, 3(2), 114-122. Retrieved from http://jikons.ppj.unp.ac.id/index.php/JIKONS/article/view/50

Most read articles by the same author(s)

Obs.: This plugin requires at least one statistics/report plugin to be enabled. If your statistics plugins provide more than one metric then please also select a main metric on the admin's site settings page and/or on the journal manager's settings pages.