DAMPAK PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN OBJEK WISATA DESA TERINDAH DI DUNIA TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MASYARAKAT
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Tujuan dari penelitian ini yaitu, pertama untuk mendeskripsikan tahapan pelaksanaan tradisi bimbang adat, mengidentifikasi faktor penyebab pudarnya tradisi bimbang adat, dan menganalisis bagaimana implikasi dari memudarnya tradisi bimbang adat terhadap kehidupan sosial dalam masyarakat. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Peneliti melakukan wawancara dengan informan yang dipilih melalui purposive sampling. Informan tersebut terdiri dari Kepala Desa, Ketua Adat, masyarakat yang melaksanakan, masyarakat yang tidak melaksanakan, dan generasi muda. Teknik pengumpulan data berupa observasi dan wawancara. Uji keabsahan data kualitatif menggunakan metode triangulasi sumber, ketekunan pengamatan dan member check. Peneliti menemukan bahwa ada 3 tahapan dalam persiapan tradisi bimbang adat yaitu: musyawarah internal keluarga, musyawarah bersama masyarakat desa, dan musyawarah pembentukan panitia. Tradisi bimbang adat ini sudah jarang dilaksanakan oleh masyarakat karena ada beberapa faktor yaitu: a) berkurangnya sumber daya manusia yang kompeten untuk mewariskan pengetahuan yang berkaitan dengan tradisi, b) faktor ekonomi, c) Beralihnya seni hiburan masyarakat ke pertunjukan modern, d) Generasi muda enggan melestarikan tradisi bimbang adat. Pudarnya tradisi bimbang adat ini mengakibatakan: a) Kurangnya pemahaman masyarakat tentang tradisi bimbang adat, b) Kurangnya minat generasi muda terhadap tradisi, dan c) Lunturnya nilai gotong royong dalam masyarakat.